Download Laporan Pesawat Atwood





    Galileo mempelajari gerakan degan melakukan eksperimen dimana ia menggelindingkan bola naik dan turun pada bidang-bidang miring. Ia menemukan misalnya, bahwa jika bola digelintdingkan menurun bidang miring, kelajuannya bertambah dengan jumlah yang sama dalam selang waktu yang sama. Bola mengelinding naik bidang miring kedua sampai hampir ketinggian yang sama ketika ia mulai, tanpa peduli ketinggian masing-masing bidang miring. Karena kemiringan benda miring kedua dikurangi, bola menggelinding semakin jauh. Galileo menerangkan bahwa, jika ia dapat mengeliminasi pengaruh gesekan, sebuah bola yang menggelinding pada bidang horizontal akan menggelinding selamanya tanpa perubahan kelajuan. Newton mengatakan hasil ini sebagai hukumnya yang pertama (Tipler, 1998 : 88-89).




    Berdasarkan penemuan Isaac Newton, maka berlaku membangun teori geraknya yang teerkenal. Analisis Newton tentang gesek dirangkum dalam “tiga geraknya” yang terkenal. Dalam karya besarnya, Newton menyatakan terima kasihnya kepada Galileo. Pada kenyataannya, hukum gerak Newton pertama sangat dengan kesimpulan Galileo. Hukum tersebut menyatakan bahwa : “setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol”.


∑F=0 ... (1)


    Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia. Dengan demikian, hukum Newton pertama tidak berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai contoh, jika kerangka acua anda tetap di dalam hasil yang dipercepat, sebuah benda seperti cangkir yang diletakkan diatasdashboard mungkin bergerak ke arah anda (cangkir tersebut tetap diam selama kecepatan mobil konstan). Cangkir dipercepat ke arah anda tetapi baik anda maupun orang atau benda lain memberikan gaya pada cangkir tersebut dengan arah demikian. Pada kerangka acuan yang dipercepat seperti ini, hukum Newton pertama tidak berlaku. Kerangka acuan dimana hukum Newton pertama berlaku disebut kerangka acuan inersia (hukum inersia berlaku pada kerangka-kerangka acuan tersebut) (Giancoli, 2001 : 91-93).


    Berdasarkan eksperimen serta dorongan intiitif dan Hukum Newton I, Newton telah merumuskan hukum Newton II, yang mendefenisikan massa secara kuantitatif, serta memperlihatkan hubungan gaya dengan gerak benda secara kuantitaif pula. Hukum Newton II memberikan pengertian bahwa :


    Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda. Besarnya percepatan berbanding lurus dengan gayanya. Bila gaya bekerja pada benda maka benda mengalami percepatan dan sebalikmnya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya penyebabnya. Sehingga kesimpulan hukum Newton II adalah jika gaya tetap maka benda akan mengalami percepatan yang tetap pula, karenanya dapat diturunkan persamaan gerak dalam bentuk yang lainnya. Lebih jauh lagi, jika diperhatikan, ternyata gaya merupakan hasil interaksi antara dua benda serta mempunyai sifat-sifat tertentu.


∑F=m.a ... (2)

(Tim Dosen Fisika Dasar I, 2011/2012 : 2).


Hukum Newton III “ setiap gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama dengan gaya tadi, namun berlawanan arah”. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda yang mengakibatkan gaya. Hukum ini dikenal sebgai hukum aksi-reaksi. Dan dapat dituliskan sebagaik berikut.

Faksi = -Freaksi ...(3)

Untuk percepatan yang konstan maka berlaku persamaan gerak yang disebut gerak lurus berubah beraturan. Bila sebuah benda berputar melalui porosnya maka gerak melingkar ini berlaku persamaan-persamaan gerak yang equavalen dengan persamaan-persamaan gerak linear (Serway, 2009 : 88).

Komentar