Download Laporan Artikel Spektrum Garis Berbagai Jenis Atom Teori Atom Bohr









    Sejak ditemukannya partikel-partikel dasar atom, teori atom banyak mengalami perubahan. Hal ini menggoyahkan teori atom Dalton yang menyatakan bahwa atom tidak dapat dibagi-bagi. Diantara yang dapat menggoyahkan teori atom ini ialah hasil percobaan yang dilakukan oleh Thompson pada 1897. Atom dalam suatu unsur dapat menghasilkan spektrum emisi (spektrum diskrit) dengan menggunakan spektrometer. Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana, spektrum yang dihasilkan merupakan spektrum yang paling sederhana (Giancoli, 2001).


        Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang berbeda, deretan panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss bernama Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen yang disebut sebagai deret Balmer, dimana panjang gelombang dinyatakan dalam satuan nanometer (nm). Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911 (Beiser, 1995).


    Kemampuan teori atom Bohr menerangkan asal-usul garis spektrum merupakan salah satu hasil yang menonjol, sehingga teori ini akan diterapkan pada spektrum atomik (Subaer, dkk, 2016). Model atom Bohr memiliki kelemahan yakni lintasan elektron dalam mengelilingi inti atom ternyata sangat rumit, bukan merupakan lintasan orbital berupa lintasan saja. Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan model atom hidrogen karena struktur atomnya sederhana, sedangkan untuk atom berelektron banyak (multi-elektron) sukar untuk dijelaskan, tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom, serta tidak dapat menerangkan dengan baik peristiwa dalam ikatan kimia yang terjadi (Krane, 1992).



        Bahasan kita tentang spektrum pancar dan serap atom dan model atom Bohr di atas tidaklah lengkap tanpa pemahaman mengenai terjadinya semua spektrum ini. Bohr mempostulatkan bahwa meskipun elektron tidak memancarkan radiasi elektromagnet ketika beredar pada suatu tingkat tertentu, ia dapat berpindah dari satu tingkat ke tingkat yang lain yang lebih rendah. Pada tingkat yang lebih rendah, energy yang dimiliki elektron lebih rendah dari tingkat sebelumnya. Beda energi ini muncul sebagai sebuah kuantum radiasi berenergi hv yang sama besar dengan beda energi antara kedua tingkat tersebut. Artinya, jika elektron melompat dari n=n1 ke n=n2 maka terpancar sebuah foton dengan energi hv=En1–En2. Tetapan R∞ disebut tetapan Rydberg bernilai 1,0973 x 107 m-1 (Rosana, 2003).

Komentar

Posting Komentar